GERAKAN SOSIAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini kita sering menjumpai aksi-aksi demonstrasi
yang dijalankan oleh gerakan-gerakan sosial baik dari kalangan mahasiswa,
buruh, maupun elemen lainnya. Hal ini dilakukan hanya untuk menyalurkan
aspirasi mereka kepada pemerintah. Tidak bisa dipungkiri memang, bahwasanya
gerakan-gerakan sosial yang ada sangat berpengaruh terhadap perkembangan
masyarakat. Dalam kaitannya dengan gerakan sosial banyak terbentuk
gerakan-gerakan masyarakat baik yang berdasar kepentingan organisasinya maupun
kepentingan bangsa Indonesia, yang memiliki tujuan untuk kemajuan dan juga
kesejahteraan masyaraka
Di UIN Walisongo Semarang ini
terdapat berbagai macam gerakan sosial, yang mana di cover oleh organisasi
ekstra. Biasanya orang-orang yang mengikuti organisasi ekstra perilaku mereka
cenderung akan mengikuti organisasi tersebut atau ajaran dan juga orientasi
yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Sementara setiap gerakan sosial
memiliki tipologi, arah gerakan, dan ideologi yang memiliki tujuan yang
berbeda-beda dalam kegiatan organisasinya.
Dalam tugas penelitian kali ini,
kami tidak hanya meneliti gerakan yang berorientasi pada agama islam saja,
tetapi juga organisasi yang berorientasi pada gerakan yang umum atau
Nasionalis. Disini kami akan sedikit memberi informasi tentang gerakan
organisasi yang kami teliti.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa itu
gerakan sosial ?
2.
Tipologi
gerakan sosial apa saja yang digunakan ?
3.
Apa itu
perubahan sosial ?
4.
Gerakan
sosial apa saja yang ada di UIN walisongo ?
5.
Analisis
kelompok gerakan sosial yang ada di UIN Walisongo ?
C.
Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah penelitian ini yaitu;
Bab I berisikan latar belakang, perumusan masalah, dan sistematika
penulisan
Bab II berisikan tinjauan teoritis, pengertian gerakan sosial,
Tipologi gerakan sosial dan perubahan sosial
Bab III berisikan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, dan
analisis data
Bab IV berisikan hasil penelitian
Bab V berisikan kesimpulan dan penutup
Bab VI berisikan daftar pustaka
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
1.
Pengertian
Gerakan Sosial
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Peteer salim dan Yeni Salim, 1990:272)
dijelaskan penegrtian gerakan, yakni suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan
baik dalam lapangan sosial maupun politik. Gerakan mahasiswa dengan segala
kelebihan dan kekurangannya memang di akui bahwa tidak semua gerakan mahasiswa
membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Tidak semua aspirasi kelompok
intelektual muda ini memperoleh jawaban yang memuaskan dari pemerintah, akan
tetapi juga tidak kecil peranan mahasiswa dalam perubahan politik di
masyarakat.
Secara
harfiah, gerakan sosial atau social movement
dapat diartikan sebagai kelompok yang terorganisir dalam rangka menudukung
suatu tujuan sosial terutama dalam usaha untuk merubah struktur maupun nilai
sosial.meskipun gerakan sosial berbeda-beda dari segi ukurannya, siapa
anggotannya tetapi pada pokoknya merupakan usaha secara kolektif. Gerakan
sosial sering dikonotasikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk perubahan
sosial dari perspektif transformasi sosial. (Zaiyardam Zubir, 2002:xxiv).
Suatu gerakan sosial harus memiliki unsur-unsur,
seperti masa, media, isu, aksi-reaksi, penggerak, tujuan bersama, empati,
solidaritas, diskusi, perdebatan, solusi, solusi dari isu yang di angkat,
dominasi dan gerakan kebersamaan. Unsur-unsur gerakan sosial tersebut dapat
berbentuk gerakan-gerakan soisal, seperti diskusi, demonstrasi, perkumpulan,
gerakan empati, gerakan solidaritas, bakti sosial, gerakan kebersamaan, gerakan
pro dan kontra, gerakan perlawanan, gerakan kesadaran, dan aksi protes, dan
orasi mahasiswa dan gerakan-gerakan untuk mencapai suatu kedailan dan
kesejahteraan bagi masyarakat.[1]
2.
Tipologi
Gerakan Sosial
Menurut
Giddens:(1989:625) membedakan empat
tipologi gerakan sosial, yaitu:
a.
Alternative
Movement, berupaya untuk mengubah sebagian perilaku
orang
b.
Redemptive
Movement, berupaya untuk mengubah sebagian perilaku
perorangan secara menyeluruh.
c.
Transformatif
Movement, gerakan yang mencoba mengubah masyarakat
secara menyeluruh.
d.
Reformative
movement, merupakan gerkan moral yang berupaya
mengubah salah sau aspek tau lembaga dalam masyarakat.[2]
Gerakan sosial memeiliki
beberapa tipe antara lain yaitu:
a)
Gerakan
perpindahan
Migratory
social movement (gerakan perpindahan sosial) adalah gerakan orang-orang kecewa
yang menginginkan perpindahan manakala banyak orang melakukan perpindahan ke
suatu tempat pada waktu bersamaan.
b)
Gerakan
ekspresif
Gerakn
ini terjadi manakala seorang atau kelompok mengalami kesulitan dalam mengubah
keadaan dan tidak mampu pindah secara mudah, yang mereka lakukan hanya mengubah
sikap. Gerakan ekspresif hanya ditujukan untuk mengubah keadaan mereka sendiri
bukan untuk mengubah struktur masyarakat secara luas.
c)
Gerakan
utopia
Merupakan
upaya untuk menciptakan suatu masyarakat sejahtera dalam skala kecil, namun
dapat juga diterapkan dalam skala yang lebih luas.
d)
Gerakan
reformasi
Gerakan
yang berupaya memperbaiki beberapa keguncangan masyarakat yang berupaya untuk
memajukan masyarakat tanpa mengubah banyak dasarnya, hanya untuk aspek tertentu
masyrakat tanpa menyentuh inti struktur intuisinya, gerakan yang hanya
menginginkan perubahan di dalam ketimbang keseluruhan masyarakat.
e)
Gerakan
progresif (gerakan sayap kiri)
Gerakan
yang menekankan pada inovasi, berjuang untuk memperkenalkan intuisi baru, hukum
baru, cara hidup baru, dan keyakinan baru. Gerakan ini berorientasi kemasa
depan dan menekankan pada suatu yang baru.
f)
Gerakan
konservatif (gerakan sayap kanan)
Gerakan
ini mengarah kemasa lalu. Mereka berupaya memperbaiki institusi, hukum, cara
hidup dan keyakinan yang sudah mapan di masa lalu tetapi mengalami erosi dan
sudah dibuang dalam perjalanan sejarah. Gerakan yang diajukan diarahkan
kebelakang dan ditekankan pada tradisi.
g)
Gerakan
revolusioner
Revolusi social
merupakan gerakan perubahan system social yang berlangsung secara besar-besaran
dan tiba-tiba biasanya menggunakan kekerasan. Perubahan yang mereka lakukan
bukan perubahan yang mendasar tetapi perubahan yang menyingkirkan kaum elit
bahkan menyingkirkannya.[3]
3.
Perubahan
Sosial
Perubahan sosial
merupakan sebuah proses unik dari pembangunan yang dipahami baik itu sebagai
sejarah maupun sebagai sains. Perubahan sosial juga merupak proses dimana
terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut
terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para
anggota sistem sosial yang bersangkutan. (Wardi Bachtiar, 2006 :258). Banyak
faktor yang membuat masyarakat itu berubah, sehingga tidak dapat diterangkan
dengan satu formula yang sederhana. perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat.
Perubahan sosial
merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan budaya mencakup semua bagian,
meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan lainnya. Tetapi
perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang
lingkup perubahan kebudaaan lebih luas cakupannya dibanding perubahan sosial.
Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan-perubahan
tersebut sangat sulit dipisahkan.
Proses perubahan sosial
terdiri dari tiga tahap:
a.
Invensi,
yakni proses dimana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan.
b.
Difusi,
yakni proses dimana ide-ide batu itu dikomunikasikan kedalam sistem sosial.
c.
Konsekuensi,
yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau
penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
Perubahan sosial dalam
masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah
proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambl oleh
anggota masyarakat. Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan,
karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus
melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model
force-field yang diklasifikasi sebagai model power-based kerena
menekankan kekuatan-kekuatan penekan. Menurutnya perubahan terjadi karena munculnya
tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi.
Langkah yang dapat
diambil untuk mengelola perubahan, yaitu:
1)
Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya
kebutuhan untuk berubah.
2)
Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving force
maupun memperlemah resistence,
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, karena kami mencoba
memahami beberapa gerakan di UIN Walisongo semarang. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis yaitu menganalisis data yang
diperoleh dengan paradigma sosiologi. Analisis data ini menggunakan analisis
deskriptif kualiatatif yaitu dengan mewawancarai, dan mengumpulkan data serta
dengan menggunakan metode deskriptif
B.
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian adalah kampus UIN Walisongo Semarang
C.
Sumber Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gerakan mahasiswa dan arah perubahan yang dikehendaki oleh mahasiswa
UIN Walisongo Semarang. Kami hanya
meneliti organisasi seperti PMII, HMI, dan GMNI.
Data primer diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara dengan para
informan dari ketua Komisariat PMII UIN Walisongo Semarang, Ketua Komisariat
HMII di UIN Walisongo Semarang, Ketua Komisariat GMNI UIN Walisongo Semarang.
Adapun data sekunder di peroleh melalui beberapa literatur yang terkait judul penelitian ini yaitu buku,
buku laporan penelitian, dan artikel
internet yang terkait dengan penelitian ini.
D.
Analisis Data
Dari hasil penelitian yaitu berupa
pengumpulan data yang ada baik yang dari perpustakaan, data yang dari
pengamatan peneliti serta data pendukung lainya maka metode analisis datanya
berupa semua hal yang ada berupa analisis berdasarkan kualitatifnya. Selain itu
peneliti juga menggunakan analisis deskriptif yang menggambarkan keadaan yang
ada.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
1.
Gerakan sosial yang ada di
UIN Walisongo Semarang
Di UIN Walisongo terdapat berbagai organisasi besar, di antaranya kami
mengambil tiga organisasi besar ekstra kulikuler mahasiswa seperti PMII, HMI,
dan GMNI.
1)
PMII
a.
Sejarah
Mendirikan
sebuah organisasi sebagai wadah pergerakan angkatan mudanya dari kalangan
mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia pada
tanggal 17 April 1960 di Surabaya Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab
tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi
mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah.aya
yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pada perkembangannya di awal
tahun 1970-an PMII secara struktural menyatakan diri sebagai organisasi
independen, terlepas dari ormas apa pun, termasuk dari sang induknya, NU.
b.
Dasar pemikiran serta sumber
ajaran yang di pegang PMII
Sumber ajaranya sesuai
denagan NU ( ahlusunah waljamaah)Landasan berfikir yang di namakan dengan
Nilai-nila Dasar Pergerakan yaitu, tauhid, hubungan manusia dengan Allah,
hubungan manusia denagan manusia dan Alam. Dan di dukung dengan empat prinsip
yang menjadi pegangan dalam dunia PMII yaitu toleransi, moderat, seimbang,
profesional.
c.
Makna filosofis PMII
PMII terdiri dari 4 penggalan kata, yaitu :
1. Pergerakan
adalah dinamika dari hamba (mahluk) yang senantiasa maju
bergerak menuju tujuan idealnya, memberikan rahmat bagi sekalian alam.
Perwujudannya :
·
Membina dan Mengembangkan potensi Ilahiah
·
Membina dan mengembangkan potensi kemanusiaan
·
Tanggungjawab memberi rahmat pada lingkungannya
·
Gerak menuju tujuan sebagai Kahalifah Fil Ardl
2. Mahasiswa
Adalah generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan
tinggi yang mempunyai identitas diri :
ü sebagai insan religius
ü sebagai insan akademik
ü sebagai insan sosial
ü dan sebagai insan yang
mandiri
Perwujudannya :
·
Tanggungjawab keagamaan
·
Tanggungjawab intelektual
·
Tanggungjawab sosial kemasyarakatan
·
Tanggugjawab individual sebagai hamba Tuhan maupun sebagai
warga negara
3. Islam
·
adalah agama yang dianut, diyakini dan dipahami dengan
haluan atau paradigma Ahlussunnah Wal Jama’ah.
·
ASWAJA sebagai Manhaj Al Fikr (metode berfikir), yaitu
konsep pendekatan terhadap ajaran-ajaran islam secara proporsional antara iman,
islam dan ihsan.
4. Indonesia
Adalah masyarakat bangsa dan negara indonesia yang mempunyai falsafah dan
idiologi bangsa (pancasila) dan UUD 1945 dengan landasan kesatuan dan keutuhan
bangsa dan negara yang terbentang dari sabang sampai merauke, serta diikat
dengan kesadaran wawasan nusantara.
d.
Lambang dan Bendera PMII
Pencipta lambang PMII:
H. Said Budairi
e.
Tujuan pokok PMII
Ada dalam Bab IV pasal 4 yaitu: “
Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi
luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan
komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”
f.
Kegiatan keagamaan dalam
PMII
1. Agenda Mingguan: dziba’an,
pengajian setiap malam jum’at, tahlil umum, diskusi.
2.
Agenda Temattik: lebih terfokus pada perayaan hari-hari besar, pengajia
kitab ( khusus pengurus).
2)
HMI
a.
Sejarah HMI
HMI merupakan organisasi ekstra kampus, merupakan
organisasi kepemudaan salah satu
organisasi yang berbasis mahasiswa. HMI lahir pada tahun 5 februari 1947 di
yogyakarta.Lafran Pane dan kawan-kawan merasa prihatin
dengan kondisi umat Islam saat itu yang terpecah-pecah dalam berbagai aliran
keagamaan dan politik serta jurang kemiskinan dan kebodohan. Kemudian
didirikanlah wadah perkumpulan mahasiswa Islam yang memiliki potensi besar bagi
terbinanya insan akademik, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah.
Dalam perjalanannya, HMI telah banyak melahirkan kader-kader
pemimpin bangsa. Hampir di sepanjang pemerintahan Orde Baru selalu ada mantan
kader HMI yang duduk di kabinet. Selain itu, sebagai ormas mahasiswa Islam yang
independen dan bergerak dijalur intelektual, tidak jarang HMI melahirkan
gerakan pembaharuan pemikiran Islam kontemporer di Indonesia.
b.
Tujuan gerakan HMI
adalah terbinannya Islam yang akademis. Yang
diberi nama 5 kwalitas insan cita yaitu terciptanya insan akademis, insan
pencipta, insan pengabdi ,insan bernafaskan Islam, dan insan yang bertanggung
jawab dan di ridhoi Allah.
c.
Pedoman perjuangan HMI
NDP secara resmi dijadikan sebagai pedoman perjuangan
HMI. Nilai dasar perjuangan adalah hakikat kehidupan dan sari al-Qur’an yang
memuat nilai-nilai dasar yang harus ada pada karakteristik anggota HMI dan juga
dalam hubungaanya dengan mission. NDP menjadi nilai dsar moral yang
menggerakkan perjuangan.
Sebagai pergerakan mahasiswa islam, HMI memuat 7 tema pokok pergerakan
diantaranya :
a)
Dasar-dasar kepercayaan
b)
Dasar tentang kemanusiaan
c)
Kemerdekaan mahasiswa (ikhtiyar) dan keharusan universal (takdir)
d) Ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan
e)
Individu dan masyarakat
f)
Kemanusiaan dan ilmu pengetahuan
3)
GMNI
a.
Sejarah
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, disingkat (GMNI)
adalah Salah satu organisasi mahasiswa di Indonesia. GMNI adalah organisasi gerakan
mahasiswa yang berlandaskan ajaran Marhaenisme sebagai ideologinya. Marhaenisme
adalah ideologi yang diproklamirkan oleh presiden pertama Indonesia Ir.
Soekarno tentang ajaran perjuangan atas kaum miskin Indonesia supaya merdeka.
marhaenis adalah orang-orang yang memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas,
sedangkan marhaenisme sendiri adalah (ideologi) paham tentang marhaen tersebut.
GMNI dilahirkan pada tanggal 23 Maret 1954 sebagai hasil gabungan dari tiga
organisasi mahasiwa, masing-masing Gerakan Mahasiswa Marhenis, Gerakan
Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia.
b.
Corak Keagamann GMNI
Perilaku keagamaan GMNI lebih lebih ditekankan kepada
pribadi masing-masing setiap anggotanya. Para kader GMNI tidak mempermasalahkan
keagamaan antar sesama anggota. Mereka menganggap bahwa agama merupakan urusan
pribadi masing-masing kepada tuhannya asal tidak saling menjatuhkan antar
sesama dan diantara mereka tidak ada sekat-sekat dalam beragama atau dengan
kata lain. Mereka tidak mensekat manusia dari sisi agama. GMNI sangat memahami
perbedaan, karena mereka menganggap semuanya sama. Yang terpenting yaitu adanya
rasa nasionalisme yang dimiliki oleh setiap para anggotanya. Akan tetapi, di
GMNI khususnya GMNI UIN Walisongo sangat di anjurkan untuk memiliki keagamaan
yang kuat, karena agama adalah dasar dari manusia itu berperilaku. Tertuang
pula dalam PANCASILA yakni Ketuhanan yang Maha Esa yang sebagai dasar
perjuangan selanjutnya dalam 5 ayat Pancasila tersebut.
c.
Lambang GMNI

d.
Sumber yang digunakan oleh GMNI adalah pancasiala, UUD 1945 dan AD/ART
GMNI.
2.
Analisis Kelompok mengenai
Gerakan Sosial yang ada di UIN Walisongo Semarang
Dari penelitian yang kami
lakukan, ke tiga organisasi gerakan sosial ini lebih mengarah ke gerakan
reformasi, karena dari ketiga organisasi ini hanya mengubah sebagian / aspek
tertentu dari masyarakatnya, bukan sampai ke dasar masyarakatnya, seperti
kewarganegaraan, atau identitas mereka. Gerakan ini hanya menginginkan
perubahan dari dalam bukan perubahan keseluruhan masyarakatnya..
1)
PMII
Susunan Kepengurusan ketua PMII Komisariat
Walisongo Semarang
Ketua : Sofiul Burhan
Ketua 1 : Syafi’i
Wakil Ketua : Tidak Ada
Sekertaris :
Ahmad Lutfi
Dari riset yang kami
lakukan, PMII arah pergerakannya lebih kearah sosial dan politik. Gerakan PMII memiliki pengaruh yang kuat di UIN Walisongo menyangkut
bagaimana menghadapi sittuasi luar organisarsi, menjaga kemitraan mereka,
memberi pemecahan masalah-masalah sosial seperti mengadakan bakti sosial,
advokasi (masalah politik, ekonomi, hukum). Beberapa langkah strategis dalam
pergua hal gerakanya antara lain:
1. Sosiologi yaitu dilihat dalam dua hal tradisi, kultural dan
budayanya yang kental dengan nilai-nilai Nahdhatul Ulama.
2. instrumen kebijakan dari sisi media sosiologi, yaitu menyangkut
pergumulan untuk membangun keberadaan diri dan menyangkut aktualisasi diri.
3. Membangun instrument kebijakan sumber daya manusia dengan melakukan
pelatihan kaderisasi.
Acara bakti sosial PMII

Pandangan PMII terhadap penerus Bangsa
Denagan adanya degradasi moral saai ini yang
menempel pada tubuh penerus bangsa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti, globalisasi, dan kurangnya filter keagamaan pada jiwa penerus bangsa
membuat para penerus bangsa menjadi egois, apatis, serta oportunis. Denagan ini
PMII berharap
dapat menjadi sebuah wadah yang pas untuk meningkatkan rakyat, dan tidak mudah
dipengaruhi oleh budaya asing.
Gerakan ini memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kampus kita, banyak
mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam gerakan ini. Dalam strategi
pengembangannya mereka melakukan sosialisasi. Dan anggotanya tercipta hubungan
timbal balik yang cukup intensif dan teratur, sehingga diharapkanya adanya
pembagian tugas, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka. Sehingga
terbuntuklah peraturan-peraturan yang mengikat dan harus di patuhi para
anggotanya. Gerakan ini lebih kepada sosial masyarakat mereka terjun langsung
ke masyarakat hampir setiap permasalahan mengenai masyarakat gerakan ini
berpartisipasi untuk mereka.
2)
HMI
Ketua:
Muhammad Nurul Lazim
Alamat
: Dusun Praguman, Desa Tuntang rt 2/ rw 5
Fakultas
/ jurusan: Ushuludin/ Tafsir Hadis
Dari penelitian yang kami
lakukan, HMI memiliki arah gerakan yang lebih mengarah ke intelektual dan
hafalan al-quran dan mereka di beri sebuah kewajiban untuk membuat sebuah
karya. Dimana setiap diskusi mereka sering membahas suatu pelajaran, dan menyetorkan
hafalan-hafalan al-quran mereka. Organisasi HMI juga ikut serta dalam aksi
demontrasi untuk menolak keputusan pemerintah yang bertentangan / memberatkan
masyarakat
Salah satu karya anak HMI

HMI sifatnya independen secara organisatoris HMI
tidak berada dibawah naungan organisasi apapun, mereka berdiri sendiri. Mereka
sering kumpul kadang seminggu tiga kali biasanya mendiskusikan tentang dasar
pemikiran mahasisawa dan materi-materi yang berkaitan dengan HMI seperti HMI
menyadarkan mahasiswa tentang kemahasiswaanya bagaimana bertindak sebagai
mahasiswa,keislamanya, dan ke Indonesiaanya karena tinggal Di Indonesia dan sebagai
warga Indonesia. Sebagai pergerakan mahasiswa islam memuat tuju pokok
pergerakan (1) dasar-dasar
kepercayaan (2) pengertian dasar kemanusiaan (3) keharusan universal (taqdir)
dan kebebasan berusaha (ikhtiyar) (4) ketuhanan yang maha Esa dan peri
kemanusiaan (5) individu dan masyarakat (6) keadilan sosial dan ekonomi (7)
kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.
Sebagai organisasi kampus mereka lebih menggunakan intelektual mereka dalam
menghadapi perubahan serta masalah-masalah yang sedang terjadi, setiap gerak langakah
HMI selalu dilandasi dengan ajaran islam yang tercermin dalam pola perilaku dan
bagaimana mereka menghadapi situasi.
Salah satu aksi penolakan pemerintah

3)
GMNI
Nama :
Yudha Mamduh (Bung Yudha)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/ tanggal lahir :
Kendal, 23 Februari 1993
Fakultas / jurusan :
Tarbiyah- Tadris Bahasa Inggris
Alamat asal :
Kendal
Domisili sekarang :
Ngaliyan
Posisi dalam GMNI :
Ketua
Motto hidup :
Do your best and get the best from God
Dari
penelitian yang kami lakukan, GMNI memiliki arah gerakan yanag Nasionalis, dan
ketuhanan yang maha Esa, dimana mereka tidak membeda-bedakan setiap
anggota-anggotanya apakah mereka berasal dari agama islam, kristen, katolik,
hindhu maupun budha. GMNI sangat
memahami toleransi, karena setiap orang berhak atas agamanya masing-masing.
Gerakan ini lebih ke nasionalisme.
Semua
gerakan sosial yang ada di UIN Walisongo memiliki pengaruh yang kuat menyangkut
bagaimana menghadapi sittuasi luar organisasi, persoalan-persoalan di
lingkungan sekitar, bagaimana seperti ketika ada persoalan pemerintahan yang
tidak sesuai dengan masyarakat mereka ikut berpartisipasi dan melakukan aksi
demonstrasi untuk menolak keputusan pemerintah yang sudah tidak merakyat.
Beberapa aksi demonstrasi yang dilakukan
oleh gerakan sosial

BAB
V
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
Kesimpulan
Kelompok organisasi yang ada di UIN
Walisongo ini termasuk ke dalam kolompok organisasi sekunder, dan memiliki
tipologi reformasi. Dengan adanya penelitian ini kami juga ingin memberi
sedikit gambaran tentang organisasi ekstra yang ada di UIN Walisongo semarang.
Sehingga semua yang membaca makalah ini bisa mengetahui gerakan organisasi yang
ada di kampus ini.
Penutup
Dalam pembuatan laporan penelitian ini kami
menyadari bahwa laporan penelitian kami belum sempurna seperti yang teman-teman
harapkan. Untuk itu kami meminta saran teman-teman semua agar dapat memberi
kami saran, agar pada pembutan makalah selanjutnya bisa lebih baik. Semoga
makalah kami bisa bermanfaat bagi teman-teman semua dan kami ucapkan terima
kasih.
BAB
VI
DAFTAR PUSTAKA
Syarbaini, Syahriasl dan Rusdianti. 2009. Dasar-dasar Sosiologi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Suprihatiningsih. 2014. Mahasiswa dan Gerakan Perubahan.
Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo.