Kamis, 01 Juni 2017

Pengantar Studi Islam




KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
DisusunGunaMemenuhiTugas
Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam
DosenPengampu: Hasyim Hasanah, M.S.I.


Oleh:
Ida Arofa ( 1401016024 )

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014



PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
Karakteristik ajaran Islam diartikan sebagai ciri-ciri kekhususan, keistemewaan, karakter atau kepribadian dari ajaran agama islam, sifat yang khas yang membedakan antara yang satu dengan lainnya. Islam sebagai sebuah bangunan atau sistem yang berbasis pada ajaran uutama AL-Qur’an dan AS-Sunnah diyakini memiliki karakter yang dengannya dapat di identifikasi atau dikenali secara seksama yang selanjutnya dapat dibedakan dengan ajaran agama lainnya. Status, kedudukan, dan respon yang diberikan seseorang pada sesuatu biasannya berdasarkan pada karakter atau sifat yang dimiliki oleh sesuatu itu.
Maka dalam uraian makalah ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang Karakteristik Ajaran Islam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana karakter islam secara Komprehensif dan Kritis ?
2.      Bagaimana karakter islam secara Humanis dan Miltansi Moderat ?
3.      Bagaimana karakter islam secara Dinamis dan Toleran ?
4.      Bagaimana karakter islam secara Kosmopolit dan Responsif  ?
5.      Bagaimana karakter islam secara Progresif  Inovatif dan Rasional ?

                                  PEMBAHASAN

Dengan menggunakan berbagai pendekatan baik secara normatif, psikologis, historis, filosofis, sosiologis, politik, ekonomis dan berbagai disiplin ilmu lainnya, karakteristik ajaran islam dapat diketahui sebagai berikut:
1.      Komprehensif ( AL-Syumuliah )
Karakteristik ajaran islam yang bersifat komprehensif ( al-syumuliah ) dapat dilihat dari segi kedudukannya atau perbandingannya dengan agama-agama samawi lainnya. Ajaran islam adalah yang terakhir, yang melengkapi dan menyempurnakan agama-agama samawi sebelumnya. Intinya bahwa ajaran islam bersifat al-syumuliah, yakni mencakup berbagai aspek  kehidupan manusia, sebagaimana hal ini di temukan dalam kajian yang dilakukan Harun Nasution.
Karakteristik ajaran islam yang bersifat al-syumuliah( menyeluruh ) dan menyempurnakan serta melengkapi ajaran-ajaran samawi  sebelumya di nyatakan dalam   surat al-Maidah (5): 3)

Dengan berbagai dimensi dan jangkaun jauh yang dikandungnya al-syumuliahtermasuk karakteristik yang membedakan islam dari segala sesuatu yang diketahui manusia dari agama-agama, filsafat-filsafat da mazdhab-mazdhab. Bahwa sesungguhnya islam itu universal yang meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi manusia.[1]
Islam  merupakan risalah bagi seluruh umat manusia dalam jenjang perkembangannya, risalah kehidupan dengan seluruh aspek dan bidangnnya, maka tidak heran kalau kita mendapatkan ajaran-ajaran islam, semuanya memiliki keistemewaan degan syumul ini dapat melengkapi seluruh persoalan kehidupan manusia yaitu:
Syumuliatul aqidah AL-Islamiahyang meliputi antara lain:
a.       Akidah islam bersifat syumul karena mampu mengintreprestasikan semua
b.      membaca, dengan badannya dia masalah besar dalam wujud ini.
c.       Akidah islam bersifat syumul karena tidak pernah membagi manusia diantara dua Ilahi ( Tuhan ).
d.      Akidah islam bersifat syumul, pada sisi yang lain, adalah bahwa islam dalam prinsip dimana ketetapannya tidak didasarkan pada instink atau perasaan semata sebagaimana filsafat-filsafat ketimuran dan aliran tasawuf.
Syumuliah ibadat dan islam: tercemin dalam ibadatnya sebagaimana tercemin dalam akidahnnya. Beribadah dengan Allah dengan lisannya di berdzikir, berdoa dan solat, puasa dan berjihad. Dengan hatinya dia takut, mengharap, mencintai dan bertawakal. Dengan akalnnya dia ber-takafur dan merenung, dan segenap inderannya dia pergunakan untuk taat kepada Allah swt.

Syumuliyah syariat dalam islam: syariat islam mencakup syariat bagi individu dan hubungannya dengan Allah. Syariat islam mencakup apa saja yang berhubungan denagan permasalahan keluarga.
Syumuliah iltizam ( komitmen ) dengan iislam secara total :  melinkupi semua kehidupan, seluruh manusia dalam seluruh perkembangan dan lapangan maupun bidang kehidupannya harus diimbangi dengan syumul serupa dari sisi komitmen kaum muslimin.[2]

2.      Kritis
Islam yang memiliki ciri yang lebih tinggi dibandingkan dengan ajaran-ajaran samawi yang diturunkan sebelumnya dengan sumber utamannya AL-Qur’an, AS-Sunnah sehingga dapat diketahui berbagai kekeliruan dan penyimpangan yang telah diperbuat para penganut agama sebelumnya. Seperti telah di jelaskan dalam QS. al Baqoroh (2): 209
3.      Humanis
Dapat dilihat dari upaya islam melindungi hak asasi manusia . Ajaran islam memiliki ciri tidak hanya menyejahterakan kehidupan dunia dan akhirat saja, melainkan menyejahterakan dunia dan akhirat; jasmani dan rohani, individual dan sosial, lahir dan batin, tidak hanya bersifat lokal, nasional atau regional melainkan juga bersifat internasional. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS.al-Qashash (28):77
.
4.      Militansi Moderat
      Ajaran islam tidak hanya berpedoman pada AL-Qur’an dan AS-Sunnah, melainkan juga berpedoman pada pendapat para ulama dan umara ( Ulul amri ), peninggalan sejarah, adat istiadat dan tradisi yang relavan, intuisi, serta berbagai temuan dan teori dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sumbernya yang demikian itu, ajaran islam mampu beradaptasi dan menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi manusia.

5.      Dinamis
      Islam adalah agama samawi yang di turunkan terakhir. Ia menjadi pedoman hidup umat manusia hingga akhir zaman. Karena keadaan zaman dari waktu ke waktu ke waktu selalu berubah baik dari segi pola komunikasi, interaki, transaksi, dan berbagai aspek hidup lainnya, maka ajaran islam juga harus mengikuti dinamika ini. Diantara cara untuk menampung dinamika masyarakat islam, ajaran islam menyediakan peluang atau space untuk para ulama untuk melakukan reinterpretasi, dan reformulasi terhada ajaran islam tersebut, yakni dengan menyediakan ayat-ayat AL-Qur’an yang bersifat intepretable ( dzanni al-dalalah ) yaitu ayat-ayat yang bersifat mutasyabihat. Allah SWT  berfirman dalam QS. Ali’Imron (3): 7[3]
6.      Toleran
Karakteristik ajaran islam yang toleran ini dapat dilihat dari segi sifatnya yang menyatakan, bahwa agama yang paling besar di sisi Allah adalah islam. Namun pad sisi lain islam juga menghormati eksisteni agama lain, dan sekaligus memberikan kesempatan pada agama ini untuk berkembang, dianut oleh umat manusia, bersikap toleran, tidak menyalahkan atau mengolok-olok, serta agar hidup berdampingan dengan agama lain. Allah SWT  berfirman QS. Ali’imran (3):84
7.      Kosmopolit
Karakteristik kosmopolit yang dimiliki ajaran Islam dapat dilihat pada sikap Islam yang menjadikan seluruh umat manusia yang memiliki keragaman budaya, bahasa, Tanah Air, dsn lainya sebagai sasarannya. Islam bukan hanya untuk suatu bangsa atau kelompok tertentu, melainkan untuk semua umat manusia.[4]
 Perbedaan warna kulit, suku bangsa, bahasa budaya, dan lainya tidak menjadi halangan untuk menjadi penganut islam. Dengan karakternya yang kosmopolit ini, maka Islam dapat mempersatukan dan mempersaudarakan seluruh umat manusia di dunia dengan dengan dasar yang kukuh, yakni iman dan takwa kepada Allah SWT. Karakter islam yang bersifat kosmopolit  ini di pahami  dalam firman Allah QS, AL-Anbiya (21): 107
8.      Responsif
Karakter ajaran Islam yang responsif dapt dilihat dari awal kedatangan Islam pertama kali yang sudah terlibat dari berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Isam datang bukan dalam ruang yang hampa masalah, melainkan dalam suasana pergulatan dalam memecahkan berbagai masalah. Allah berfirman dalam QS. al-Ahzab (33): 43


9.      Progresif  Dan Inovatif
Sebagai akibat dari peran dan fungsinya dalm menjawab berbagai masalah yang beraneka ragam dan selalu mengalami perkembangan baik dari segi jenis, bentuk, sifat maupun volumenya, maka ajaran islam harus memperbarui dirinya dari waktu ke waktu dalam bentuk pemikiran baru dan kontekstual dalam berbagai kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, Islam tidak akan ketinggalan zaman, dan senantiasa selalu memperbarui dirinya. Ajaran islam yang bersifat progresif dan inovatif, situasi dan kondisi masyarakat yang aman dan stabil, serta adanya berbagai kebutuhan hidup yang bersifat pragmatis.
10.  Rasional
Ajaran islam yang terdapat dalam AL-Qur’an dan AS-Sunnah selain memuat perintah juga larangan. Seluruh perintah Allah SWT sejalan dengan akal pikiran manusia yang bersifat spritual dan moral. Denagn melaksanakan berbagai perintah ini, manusia selain akan memiliki ketenangan jiwa, juga kehidupan yang lurus dan berahlak mulia sebagai suatu syarat guna mewujudkan keadaan masyarakat yang rukun, damai, tertib, harmonis, tolong-menolong dan sebagainya. Demikian pula adanya larangan Allah SWT sepeti, berjudi, meminum khamar, berzina, menyukutukan Allah dan lain sebagainya, perbuatan ini akan merugikan bgi orang yang melakukanya. Dengan demikian, ajaran islam dalam bentuk perintah dan larangan ini sejalan dengan akal manusia.
Karena demikian pentingnyya kedudukan akal dalam ajaran islam, maka setiap orang yang mengamalkan ajaran islam harus dalam keadaan sadar dan normal. Orang yang dalam keadaan mabuk atau gila tidak diwajibkan mengamalkan ajaran islam.


Karakteristik islam yang lain adalah di antaranya:
AL-’ADALAH (KEADILAN)
Islam datang untuk mewujudkan keadilan yang sebenar- benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa), kehormatan, harta, dan akal manusia.
KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM, BALANS, MODERAT)
Dalam ajaran Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan spiritual serta antara dunia dan akhirat.
PERPADUAN ANTARA KETEGUHAN PRINSIP DAN FLEKSIBILITAS
Ciri khas agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang dari batas syariat.
GRADUASI (BERANSUR-ANSUR/BERTAHAP)
Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara berangsur-ansur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau radikal.
ARGUMENTATIF FILOSOFIS
Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran yang sehat (rasional religius).[5]


KESIMPULAN

Dengan mempelajari sifat dan karakteristik ajaran Islam yang demikian, maka orang islam dapat mengetahui karakteristik ajaran islam  diantaranya yaitu:
1.      Komprehensif ( AL-SYUMULIAH )
2.      Kritis
3.      Miltansi Moderat
4.      Dinamis
5.      Toleran
6.      Responsif
7.      Progresif Dan Inovatif
8.      Responsif
9.      Progresif Dan Inovatif
10.  Rasional
Dengan sepuluh karaakteristik ajaran Islam yaang demikian itu, maka sangatlah beralasan jika orang berpendapat bahwa  islam adalah jalan hidup yang terbaik ( Islam is the best way of life ) . Dengan sifatnya yang demikian itu , maka tidak pula berlebihan jika ada pendapat yang mengatakan bahwa islam akan menjadi altenatif utama dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat manusia.


DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abudin. Studi Islam Komprehensif. Jakarta: kencana, 2011
AL-Qardhawi, Yusuf. Karakteristik Islam. Surabaya: Risalah Gusti, 1994 http://beritaislam.mywapblog.com/karakteristik-ajaran-islam.xhtm
(diakses  13 Desember 2014 09.15 WIB )


[1] Abudin Nata, Komprehensif Studi  Islam,  Jakarta: Kencana, 2011, hal: 114
[2] Yusuf  AL-Qardhawi,  Karakteristik Islam, Surabaya: Risaah Gusti, 1994, hal: 125
[3]  Abudin Nata, Komprehensif Studi  Islam,  Jakarta: Kencana, 2011, hal: 116-117
[4]    Abudin Nata, Komprehensif Studi  Islam,  Jakarta: Kencana, 2011, hal: 120-122
[5]http://beritaislam.mywapblog.com/karakteristik-ajaran-islam.xhtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar