KARAKTERISTIK
AJARAN ISLAM
DisusunGunaMemenuhiTugas
Mata Kuliah: Pengantar
Studi Islam
DosenPengampu: Hasyim
Hasanah, M.S.I.
Oleh:
Ida
Arofa ( 1401016024 )
FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Karakteristik ajaran Islam diartikan
sebagai ciri-ciri kekhususan, keistemewaan, karakter atau kepribadian dari
ajaran agama islam, sifat yang khas yang membedakan antara yang satu dengan
lainnya. Islam sebagai sebuah bangunan atau sistem yang berbasis pada ajaran
uutama AL-Qur’an dan AS-Sunnah diyakini memiliki karakter yang dengannya dapat
di identifikasi atau dikenali secara seksama yang selanjutnya dapat dibedakan
dengan ajaran agama lainnya. Status, kedudukan, dan respon yang diberikan
seseorang pada sesuatu biasannya berdasarkan pada karakter atau sifat yang
dimiliki oleh sesuatu itu.
Maka dalam uraian makalah ini, saya akan
sedikit menjelaskan tentang Karakteristik Ajaran Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakter islam secara
Komprehensif dan Kritis ?
2. Bagaimana karakter islam secara Humanis
dan Miltansi Moderat ?
3. Bagaimana karakter islam secara Dinamis
dan Toleran ?
4. Bagaimana karakter islam secara Kosmopolit
dan Responsif ?
5. Bagaimana karakter islam secara Progresif Inovatif dan Rasional ?
PEMBAHASAN
Dengan
menggunakan berbagai pendekatan baik secara normatif, psikologis, historis,
filosofis, sosiologis, politik, ekonomis dan berbagai disiplin ilmu lainnya,
karakteristik ajaran islam dapat diketahui sebagai berikut:
1. Komprehensif ( AL-Syumuliah )
Karakteristik
ajaran islam yang bersifat komprehensif ( al-syumuliah ) dapat dilihat
dari segi kedudukannya atau perbandingannya dengan agama-agama samawi lainnya.
Ajaran islam adalah yang terakhir, yang melengkapi dan menyempurnakan
agama-agama samawi sebelumnya. Intinya bahwa ajaran islam bersifat al-syumuliah,
yakni mencakup berbagai aspek kehidupan
manusia, sebagaimana hal ini di temukan dalam kajian yang dilakukan Harun
Nasution.
Karakteristik
ajaran islam yang bersifat al-syumuliah( menyeluruh ) dan menyempurnakan
serta melengkapi ajaran-ajaran samawi
sebelumya di nyatakan dalam
surat al-Maidah (5): 3)
Dengan
berbagai dimensi dan jangkaun jauh yang dikandungnya al-syumuliahtermasuk
karakteristik yang membedakan islam dari segala sesuatu yang diketahui manusia
dari agama-agama, filsafat-filsafat da mazdhab-mazdhab. Bahwa sesungguhnya
islam itu universal yang meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi
manusia.[1]
Islam merupakan risalah bagi seluruh umat manusia
dalam jenjang perkembangannya, risalah kehidupan dengan seluruh aspek dan
bidangnnya, maka tidak heran kalau kita mendapatkan ajaran-ajaran islam,
semuanya memiliki keistemewaan degan syumul ini dapat melengkapi seluruh
persoalan kehidupan manusia yaitu:
Syumuliatul
aqidah AL-Islamiahyang meliputi antara
lain:
a. Akidah islam bersifat syumul karena mampu
mengintreprestasikan semua
b. membaca, dengan badannya dia masalah besar
dalam wujud ini.
c. Akidah islam bersifat syumul karena tidak
pernah membagi manusia diantara dua Ilahi ( Tuhan ).
d. Akidah islam bersifat syumul, pada sisi
yang lain, adalah bahwa islam dalam prinsip dimana ketetapannya tidak
didasarkan pada instink atau perasaan semata sebagaimana filsafat-filsafat
ketimuran dan aliran tasawuf.
Syumuliah ibadat
dan islam: tercemin dalam ibadatnya sebagaimana
tercemin dalam akidahnnya. Beribadah dengan Allah dengan lisannya di berdzikir,
berdoa dan solat, puasa dan berjihad. Dengan hatinya dia takut, mengharap, mencintai
dan bertawakal. Dengan akalnnya dia ber-takafur dan merenung, dan
segenap inderannya dia pergunakan untuk taat kepada Allah swt.
Syumuliyah syariat
dalam islam: syariat islam mencakup syariat bagi
individu dan hubungannya dengan Allah. Syariat islam mencakup apa saja yang
berhubungan denagan permasalahan keluarga.
Syumuliah iltizam (
komitmen ) dengan iislam secara total
: melinkupi semua kehidupan, seluruh
manusia dalam seluruh perkembangan dan lapangan maupun bidang kehidupannya
harus diimbangi dengan syumul serupa dari sisi komitmen kaum muslimin.[2]
2. Kritis
Islam
yang memiliki ciri yang lebih tinggi dibandingkan dengan ajaran-ajaran samawi
yang diturunkan sebelumnya dengan sumber utamannya AL-Qur’an, AS-Sunnah
sehingga dapat diketahui berbagai kekeliruan dan penyimpangan yang telah
diperbuat para penganut agama sebelumnya. Seperti telah di jelaskan dalam QS. al
Baqoroh (2): 209
3. Humanis
Dapat
dilihat dari upaya islam melindungi hak asasi manusia . Ajaran islam memiliki
ciri tidak hanya menyejahterakan kehidupan dunia dan akhirat saja, melainkan
menyejahterakan dunia dan akhirat; jasmani dan rohani, individual dan sosial,
lahir dan batin, tidak hanya bersifat lokal, nasional atau regional melainkan
juga bersifat internasional. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam
QS.al-Qashash (28):77
.
4. Militansi Moderat
Ajaran islam tidak
hanya berpedoman pada AL-Qur’an dan AS-Sunnah, melainkan juga berpedoman pada
pendapat para ulama dan umara ( Ulul amri ), peninggalan sejarah, adat
istiadat dan tradisi yang relavan, intuisi, serta berbagai temuan dan teori
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sumbernya yang demikian itu,
ajaran islam mampu beradaptasi dan menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi
manusia.
5. Dinamis
Islam adalah agama
samawi yang di turunkan terakhir. Ia menjadi pedoman hidup umat manusia hingga
akhir zaman. Karena keadaan zaman dari waktu ke waktu ke waktu selalu berubah
baik dari segi pola komunikasi, interaki, transaksi, dan berbagai aspek hidup
lainnya, maka ajaran islam juga harus mengikuti dinamika ini. Diantara cara
untuk menampung dinamika masyarakat islam, ajaran islam menyediakan peluang
atau space untuk para ulama untuk melakukan reinterpretasi, dan
reformulasi terhada ajaran islam tersebut, yakni dengan menyediakan ayat-ayat
AL-Qur’an yang bersifat intepretable ( dzanni al-dalalah ) yaitu
ayat-ayat yang bersifat mutasyabihat. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali’Imron (3): 7[3]
6. Toleran
Karakteristik
ajaran islam yang toleran ini dapat dilihat dari segi sifatnya yang menyatakan,
bahwa agama yang paling besar di sisi Allah adalah islam. Namun pad sisi lain
islam juga menghormati eksisteni agama lain, dan sekaligus memberikan
kesempatan pada agama ini untuk berkembang, dianut oleh umat manusia, bersikap
toleran, tidak menyalahkan atau mengolok-olok, serta agar hidup berdampingan
dengan agama lain. Allah SWT berfirman
QS. Ali’imran (3):84
7. Kosmopolit
Karakteristik
kosmopolit yang dimiliki ajaran Islam dapat dilihat pada sikap Islam yang
menjadikan seluruh umat manusia yang memiliki keragaman budaya, bahasa, Tanah
Air, dsn lainya sebagai sasarannya. Islam bukan hanya untuk suatu bangsa atau
kelompok tertentu, melainkan untuk semua umat manusia.[4]
Perbedaan warna kulit, suku bangsa, bahasa
budaya, dan lainya tidak menjadi halangan untuk menjadi penganut islam. Dengan
karakternya yang kosmopolit ini, maka Islam dapat mempersatukan dan
mempersaudarakan seluruh umat manusia di dunia dengan dengan dasar yang kukuh,
yakni iman dan takwa kepada Allah SWT. Karakter islam yang bersifat kosmopolit ini di pahami
dalam firman Allah QS, AL-Anbiya (21): 107
8. Responsif
Karakter ajaran Islam yang responsif dapt dilihat dari awal
kedatangan Islam pertama kali yang sudah terlibat dari berbagai masalah yang dihadapi
umat manusia. Isam datang bukan dalam ruang yang hampa masalah, melainkan dalam
suasana pergulatan dalam memecahkan berbagai masalah. Allah berfirman dalam QS.
al-Ahzab (33): 43
9. Progresif
Dan Inovatif
Sebagai
akibat dari peran dan fungsinya dalm menjawab berbagai masalah yang beraneka
ragam dan selalu mengalami perkembangan baik dari segi jenis, bentuk, sifat
maupun volumenya, maka ajaran islam harus memperbarui dirinya dari waktu ke
waktu dalam bentuk pemikiran baru dan kontekstual dalam berbagai kehidupan
masyarakat.
Dengan demikian, Islam
tidak akan ketinggalan zaman, dan senantiasa selalu memperbarui dirinya. Ajaran
islam yang bersifat progresif dan inovatif, situasi dan kondisi masyarakat yang
aman dan stabil, serta adanya berbagai kebutuhan hidup yang bersifat pragmatis.
10. Rasional
Ajaran
islam yang terdapat dalam AL-Qur’an dan AS-Sunnah selain memuat perintah juga
larangan. Seluruh perintah Allah SWT sejalan dengan akal pikiran manusia yang
bersifat spritual dan moral. Denagn melaksanakan berbagai perintah ini, manusia
selain akan memiliki ketenangan jiwa, juga kehidupan yang lurus dan berahlak
mulia sebagai suatu syarat guna mewujudkan keadaan masyarakat yang rukun,
damai, tertib, harmonis, tolong-menolong dan sebagainya. Demikian pula adanya
larangan Allah SWT sepeti, berjudi, meminum khamar, berzina, menyukutukan Allah
dan lain sebagainya, perbuatan ini akan merugikan bgi orang yang melakukanya.
Dengan demikian, ajaran islam dalam bentuk perintah dan larangan ini sejalan
dengan akal manusia.
Karena
demikian pentingnyya kedudukan akal dalam ajaran islam, maka setiap orang yang
mengamalkan ajaran islam harus dalam keadaan sadar dan normal. Orang yang dalam
keadaan mabuk atau gila tidak diwajibkan mengamalkan ajaran islam.
Karakteristik
islam yang lain adalah di antaranya:
✔ AL-’ADALAH
(KEADILAN)
Islam datang untuk
mewujudkan keadilan yang sebenar- benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan
persamaan di tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa),
kehormatan, harta, dan akal manusia.
✔ KESEIMBANGAN
(EQUILIBRIUM, BALANS, MODERAT)
Dalam ajaran Islam,
terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan spiritual serta
antara dunia dan akhirat.
✔ PERPADUAN ANTARA
KETEGUHAN PRINSIP DAN FLEKSIBILITAS
Ciri khas agama Islam
yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip (tidak
berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang dari
batas syariat.
✔ GRADUASI
(BERANSUR-ANSUR/BERTAHAP)
Hukum atau ajaran-ajaran
yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara berangsur-ansur sesuai
dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau radikal.
✔ ARGUMENTATIF
FILOSOFIS
Ajaran Islam bersifat
argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam
menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau
keterangan-keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran
yang sehat (rasional religius).[5]
KESIMPULAN
Dengan
mempelajari sifat dan karakteristik ajaran Islam yang demikian, maka orang
islam dapat mengetahui karakteristik ajaran islam diantaranya yaitu:
1. Komprehensif ( AL-SYUMULIAH )
2. Kritis
3. Miltansi Moderat
4. Dinamis
5. Toleran
6. Responsif
7. Progresif Dan Inovatif
8. Responsif
9. Progresif Dan Inovatif
10. Rasional
Dengan
sepuluh karaakteristik ajaran Islam yaang demikian itu, maka sangatlah
beralasan jika orang berpendapat bahwa
islam adalah jalan hidup yang terbaik ( Islam is the best way of life
) . Dengan sifatnya yang demikian itu , maka tidak pula berlebihan jika ada
pendapat yang mengatakan bahwa islam akan menjadi altenatif utama dalam
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Nata, Abudin. Studi
Islam Komprehensif. Jakarta: kencana, 2011
AL-Qardhawi, Yusuf.
Karakteristik Islam. Surabaya: Risalah Gusti, 1994 http://beritaislam.mywapblog.com/karakteristik-ajaran-islam.xhtm
(diakses 13 Desember 2014 09.15 WIB )
[1] Abudin Nata, Komprehensif Studi
Islam, Jakarta: Kencana,
2011, hal: 114
[2] Yusuf AL-Qardhawi, Karakteristik Islam, Surabaya: Risaah
Gusti, 1994, hal: 125
[3] Abudin Nata, Komprehensif
Studi Islam, Jakarta: Kencana, 2011, hal: 116-117
[4] Abudin Nata, Komprehensif
Studi Islam, Jakarta: Kencana, 2011, hal: 120-122
[5]http://beritaislam.mywapblog.com/karakteristik-ajaran-islam.xhtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar